Tugas 1 Rekayasa Kebutuhan B

Studi Kasus : Aplikasi Parkir Non Tunai

    Manusia selalu memiliki kodrat untuk berinovasi . Didorong dengan adanya pandemi yang berdampak pada perbatasan kontak sosial, maka manusia terus menciptakan penemuan baru yang dapat memberikan kenyamanan dan keamanan. Digitalisasi yang tadinya diprediksi akan terjadi secara berkala dalam 10 tahun kemudian dipercepat menjadi 6 bulan dikarenakan adanya pandemi Covid-19. 

    Salah satu inovasi yang diciptakan sebagai tanggapan terhadap pandemi ini adalah aplikasi parkir non tunai. Inovasi ini berupa aplikasi yang memiliki sistem yang memungkinkan pengelolaan lahan parkir dengan metode pembayaran secara virtual (non tunai). Aplikasi dengan sistem ini dikembangkan sebagai salah satu bentuk implementasi Internets of things (IoT) yang berupa otomatisasi. Dapat dideskripsikan bahwa aplikasi/sistem ini merupakan perkembangan dalam sistem parkir tunai yang dibuat dengan tujuan membatasi kontak sosial antara manusia (pengguna dan pegawai) yang bisa menyebabkan penyebaran virus Covid-19 lewat sentuhan tangan maupun lewat uang yang diberikan. Pada sisi lain, aplikasi ini juga menyediakan kemudahan membayar dengan cepat melalui bank maupun e-wallet dari mana saja dan kapan saja.

    Proses bisnis yang terjadi pada sistem aplikasi parkir non tunai ini dimulai ketika seorang pelanggan memasuki gate pada lahan parkir. Sistem akan mendeteksi pengguna dan memintanya untuk menekan tombol. Saat tombol ditekan, sistem akan menerbitkan sebuah karcis parkir dan mencatata rekam informasi dari kendaraan seperti plat nomor dan waktu kedatangan. Sistem juga telah menyiapkan QR Code yang tertera pada karcis parkir tersebut. Setelah pengguna menerimanya, gate atau palang akan terbuka dan pengguna dapat memarkir kendaraannya.

    Saat ingin keluar dari lahan parkir, pengguna melakukan scan terhadap karcis dengan QR code yang tadi diberikan oleh mesin. Pengguna kemudian dapat memilih 2 metode pembayaran yang menurutnya paling cocok seperti QRIS ataupun E-wallet yang dapat dilakukan scan sebelum keluar atau menunggu di lahan parkir. Sedangkan untuk pembayaran dengan kartu NFC (E-Money atau Flazz) maka pelanggan harus melakukan scan QR pada mesin yang tersedia di gate keluar. Sistem kemudian akan menghitung berapa lama waktu parkir pelanggan dan akan memproses pembayaran parkir tersebut. Terakhir, gate atau palang akan terbuka dan pelanggan dapat keluar dari area parkir. 

Identifikasi User dan Stakeholder

    Pihak yang terlibat dalam proses bisnis parkir non tunai adalah 
  • User
    • Pelanggan lahan parkir
    • Pegawai (Admin)
  • Stakeholder
    • Pengelola/Pemilik Lahan Parkir
    • Payment Provider (Penerbit Metode Pembayaran)

Kebutuhan Masing-Masing User dan Stakeholder

    Kebutuhan masing-masing dapat dideskripsikan sebagai 
  • Pelanggan Lahan Parkir
    • Metode pembayaran yang paling nyaman dan cepat bagi user.
    • Kemudahan akses masuk keluar lahan parkir.
    • Aman dari Covid-19 (Tidak banyak kontak dengan orang lain).
    • Keamanan kendaraan.
  • Pegawai (Admin)
    • Membuat Laporan Kas untuk diserahkan ke pengelola.
    • Keamanan dari Covid-19.
    • Mengelola lahan parkir.
  • Pengelola/Pemilik Lahan Parkir
    • Mendapatkan Laporan Kas atau pemasukan per bulan.
    • Sistem yang selalu dipelihara dan selalu siap digunakan.
    • Mendapatkan feedback yang baik dari pelanggan.

Aspek yang Mendukung Aplikasi

    Adapun berbagai aspek pendukung aplikasi adalah :
  • Lahan Parkir.
  • Scanner QR Code untuk pembayaran.
  • Listrik untuk menghidupi semua alat yang mendukung sistem.
  • Koneksi Database untuk rekam informasi kendaraan.
  • Akses ke Jaringan Internet untuk pembayaran.
  • Kertas sebagai sarana penerbitan karcis.
  • Gate atau pintu palang untuk masuk keluar kendaraan.
  • Kamera dan Sensor untuk merekam kendaraan pelanggan.
  • Scanner berbasis NFC untuk pembayaran E-Money.

Comments

Popular posts from this blog

Dashboard E-Wallet

Pemrograman Berbasis Kerangka Kerja A - Tugas 2

Tugas 6 PBKK A